Suntikan insulin mungkin menjadi penyelamat bagi penderita diabetes. Namun, melakukannya tanpa prosedur yang betul berpotensi merosak tubuh, seperti yang menimpa seorang lelaki dari Afrika Selatan.
Lelaki berusia 55 tahun dengan diabetes tahap 1 itu mengejutkan doktor setelah memperlihatkan bentuk perutnya yang berubah menyerupai payudara wanita.
Selama ini, ia mendapat suntikan insulin di dua bahagian perutnya untuk mengawal kadar gula dalam darah. Namun, ia tidak tahu bahwa menyuntikkan insulin di tempat yang sama punca pembengkakan lemak lembut di dalam lapisan kulit.
Lantaran tak mengubah kawasan injeksi selama tiga tahun, lelaki tersebut menderita keadaan yang disebut lipohipertrofi. “Selama bertahun-tahun kami belum pernah melihat kes seperti ini,” ujar Dr Stan Landau, dari Centre for Diabetes and Endocrinology, Joannesburg.
Mulanya, pesakit tersebut disarankan untuk melakukan perubahan pada area suntikan dan menggunakan jarum yang lebih kecil. Dia juga diberikan berbagai jenis insulin. Tapi sayang, doktor kehilangan hubungan dengannya setelah dia tidak lagi memenuhi janji pemeriksaan rutin.
Dr Landau mengatakan bahwa lelaki menyuntikkan insulin di tempat yang sama kerana mengira benjolan pada perut adalah normal bagi penyuntik insulin. “Dia pernah melihat pesakit yang lain meski tidak sebesar yang ia miliki. Kerana tidak sakit, ia tidak pernah memeriksanya.”
Ia menambahkan bahwa benjolan tersebut dapat menyusut, tapi akan merosakan sel. “Banyak pesakit diabetes tidak memiliki informasi yang jelas bagaimana memberikan insulin dengan betul,” ujar doktor dalam dalam New England Journal of Medicine.
Diabetes tahap 1 terjadi kerana terjadi kerosakan pada sel yang bertugas untuk memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Insulin berfungsi agar glukosa memasuki sel sebagai bahan bakar.
Kerana itulah, suntikan insulin diperlukan untuk mengontrol kadar gula dalam darah pesakit diabetes. Penyuntikannya pun dilakukan dengan cara merubah bahagian suntikan.
No comments:
Post a Comment